EXECUTIVES BRIEFING on Creating 5S Culture

to get the same perception and commitment from top management and all levels of leadership to support the successful of 5S company-wide

Improving Productivity and Raising Work Efficiency through KAIZEN 5S

to get a provision to begin the 5S implementation likewise to improve the quality of the 5S application currently being implemented

Organizing 5S in the OFFICE, how to make it 'Faster – Better – Easier – Cost-Effective'

to improve the quality of service and to eliminate the non value-added activities in the office

5S in LABORATORY: for better Service Quality

to improve quality through greater visibility of mistakes and increased productivity

5S for Maintenance WORKSHOP and STORE: advance towards Maintenance Excellence

to eliminate sources of contamination and freeing up time for pro-active maintenance

5S at your WAREHOUSE: Improvements to Boost Efficiency

to satisfy the customers' needs and requirements while utilizing space, equipment, and manpower effectively

5S Internal AUDIT : Raising the Quality of Implementation

to conduct a systematic audit and to prepare for the implementation of company-wide 5S audit program

5S DIAGNOSIS : A Picture of Our Workplace at Current State

to collect data and actual facts in the shopfloor to facilitate management in setting priorities for improvement

ADVANCED 5S : Take 5S To The Next Level

to introduce several techniques from other disciplines to make work easier, faster, safer and more efficient

Showing posts with label Office. Show all posts
Showing posts with label Office. Show all posts

training event : OFFICE 5S


Organizing 5S in the OFFICE, how to make it

"Faster - Better - Easier - Cost-Effective"
5S adalah disiplin pengelolaan tempat kerja, penerapannya tidak hanya untuk di industri manufaktur. Bagaimana penerapannya di perusahaan jasa atau di kantor? Apakah Anda pernah mencari dokumen sampai berjam-jam? Mencari barang tidak ketemu, kemudian membeli lagi? Merasa tidak mempunyai cukup tempat untuk menyimpan dokumen atau barang? Waktu dihabiskan untuk mondar-mandir? Tidak tahu siapa yang sedang meminjam suatu dokumen? Dokumen penting tercampur dengan dokumen lainnya. Sering terjadi kesalahan pada pekerjaan administrasi. Proses birokrasi yang panjang, lama dan tidak efisien. Proses transfer informasi yang tidak efektif.

Ada delapan jenis pemborosan yang terjadi di kantor yang akan diungkapkan dan dituntaskan melalui penerapan "Organizing 5S in the Office”. 5S adalah huruf awal dari lima kata Jepang: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Kelima kata tersebut merupakan lima tahapan menuju perbaikan efisiensi, moral, dan lingkungan kerja secara total, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas kerja.


S A S A R A N
Setelah mengikuti program ini, peserta diharapkan:
  • Memahami konsep 5S dan manfaat penerapan 5S di Kantor
  • Memahami tujuh langkah penerapan 5S di Kantor
  • Mendapatkan bekal untuk memulai penerapan 5S atau meningkatkan mutu penerapan saat ini bagi yang sedang menerapkan 5S

GARIS BESAR
  • 5S: Definisi, Aktivitas, Target dan Sasaran Penerapan di Kantor
  • Pengelolaan Arsip dan Meja Kerja serta lacinya
  • Tujuh langkah penerapan 5S di Kantor
  • Program evaluasi penerapan 5S di Kantor

PESERTA YANG DISARANKAN
  • Kepala Bagian atau Kepala Departemen
  • Kepala Seksi, Staf, Supervisor, Sekertaris dan Admin
  • Pejabat di dalam Komite Penerapan di Perusahaan dan Fungsi lain yang relevan

A G E N D A
Hari ke-1
Hari ke-2

Pembukaan dan Perkenalan


Review workshop hari ke-1

KAIZEN, 5S dan LEAN OFFICE
· 5S – Disiplin Mengelola Tempat Kerja
· Lean Office – 8 Pemborosan di Kantor
· Office KAIZEN – Memberdayakan SDM
Simulasi : Masalah Pemborosan
L-5: SEISO-SHINE-SAPU-RESIK
· Standar Kebersihan, Jadwal Kebersihan, Lembar Periksa 3S
L-6: SEIKETSU-STANDARDIZE-STANDARISASI-RAWAT
· Standarisasi 5S, Instruksi Kerja
·  Kriteria Audit & Program Audit 5S
Morning Coffee
L-1: PERSIAPAN PENERAPAN 5S
· Komitmen Manajemen
· Rencana Penerapan Induk
L-2 : MENGENALKAN PENERAPAN 5S
· Promosi & Kick Off
Simulasi : AKK & Zona Tanggung Jawab
L-7: SHITSUKE-SUSTAIN-SWA DISIPLIN-RAJIN
· PDCA - SDCA - KAIZEN
· One Point Lesson
· Matriks Pengembangan Ketrampilan
Lunch Break
L-3: SEIRI-SORT-SISIH-RINGKAS
·; Inventaris, Persediaan & Arsip
· Label Merah & TPS
· Kebijakan SEIRI - RINGKAS
Permainan : Manfaat RINGKAS
SHARING SESSION
Lean & Green Office Concept
· Company Profile
· Why 5S?
· The 5S Journey
·  How do we apply and adjust our 5S
Afternoon Tea
L-4: SEITON-SET IN ORDER-SUSUN-RAPI
· Standar : Huruf, Warna, Label, dll.
· Sarana Penyimpanan
· Relayout & Denah Rinci
Presentasi Video dan Simulasi RAPI
SHARING SESSION (Lanjutan)
·  Kunjungan ke area kerja
Tanya – Jawab
KESIMPULAN & PENUTUPAN
·  Rencana Tindak Lanjut
Diskusi dan Tindak Lanjut

Penutupan workshop hari ke-1
Kesimpulan dan Evaluasi Workshop


Evaluasi workshop dan Penutupan


Terima kasih banyak pada rekan-rekan praktisi yang telah mengikuti Workshop ini.
Semoga bermanfaat. Selamat menerapkan, ber-improvement dan sukses!


Ringkas di Laci Meja Kerja Anda.

Cakrawijaya 5R - January 06, 2016

training event: 5S AUDITOR

5S Internal AUDIT: Raising the Quality of Implementation
Suatu cara untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas penerapan 5S yang menjadi budaya kerja perusahaan adalah dengan cara mengevaluasi tingkat pencapaian 5S di tempat kerja. Mulai dari merencanakan kegiatan audit, membentuk tim auditor, menciptakan auditor-auditor internal 5S, menciptakan kriteria audit, melaporkan hasil audit kepada manajemen, memberikan reward & recognition.

Kegiatan audit ini perlu dilakukan secara rutin untuk menjaga kesinambungan dan perbaikan secara terus menerus agar 5S melekat menjadi budaya perusahaan. Kegiatan audit 5S dilakukan dengan cara melakukan evaluasi atau penilaian terhadap dukungan manajemen serta audit penerapan 5S diseluruh area perusahaan. Audit 5S dilakukan untuk mendapatkan informasi faktual dilapangan untuk dapat dijadikan dasar dalam rekomendai perbaikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. Agar para auditor memperoleh pemahaman tentang bagaimana audit dilakukan, bagaimana melakukan analisis dan rekomendasi, kriteria audit yang digunakan dan lain lain, maka perlu adanya program tentang audit 5S.

Program ini dirancang untuk membantu para penanggung jawab perusahaan industri jasa atau manufaktur dalam rangka meningkatkan mutu penerapan 5S di perusahaan Anda.

Para peserta workshop melakukan simulasi kegiatan Audit 5R di Tempat Sesungguhnya (GEMBA).

S A S A R A N
Setelah mengikuti program ini, peserta diharapkan:
  • Memantapkan pemahaman mengenai penerapan 5S
  • Memahami lima Karakteristik dari kegiatan Audit 5S
  • Memahami manfaat Audit dalam penerapan 5S
  • Memahami tujuh langkah dan tahapan kegiatan Audit 5S
  • Memahami langkah dan tahapan kegiatan Audit 5S
  • Menjalankan kegiatan Audit 5S yang sistematis
  • Mempersiapkan Penerapan Program Audit 5S di Perusahaan

GARIS BESAR
  • Program Kegiatan Audit dan Patroli 5S di Perusahaan
  • Alat-alat bantu dalam kegiatan Audit 5S
  • Criteria: Membuat Kriteria Audit 5S
  • Condition: Simulasi kegiatan Audit lapangan
  • Cause: Analisa 5 Mengapa
  • Effect: Menghitung kesenjangan dengan metode Skor Audit
  • Recommendations: Mempresentasikan Hasil Audit 5S
  • Membuat Rencana Program Audit Tahunan

PESERTA DISARANKAN
  • Kepala Pabrik atau Kepala Departemen
  • Staff atau Supervisor
  • Internal Auditor, Pejabat di dalam Komite Penerapan di Perusahaan dan Fungsi lain yang relevan

PERLENGKAPAN
  • Laptop atau Netbook atau Tablet
  • Kamera digital atau video camera

Kegiatan Hari Ke-1
Kegiatan Hari Ke-2

A G E N D A
Hari ke-1
Hari ke-2

Mengisi Pre-Test
Pembukaan dan Perkenalan


Review workshop hari ke-1


Pengantar KAIZEN & 5S

  • Definisi, Kegiatan & Sasaran 5S
  • GEMBA & KAIZEN
  • Tingkatan Disiplin 5S


Praktik Audit Lapangan di Perusahaan Penerap 5S
Kelompok melaksanakan kegiatan Audit di tempat kerja yang sesungguhnya.

Morning Coffee

Program Audit 5S

  • Kegiatan Audit 5S vs Patroli 5S
  • Sasaran Audit
  • Auditor' Golden Rule
Simulasi: Membentuk Tim Auditor


L-5: Melaporkan Hasil Audit 5S

  • Skor 5S
  • Analisa & Rekomendasi Improvement
  • Peluang Improvement
Simulasi: Mempresentasikan Hasil Audit

Lunch Break

L-1 & 2: Persiapan Audit & Review Dokumentasi

  • Permohonan Audit
  • Alat-alat Bantu Kegiatan Audit
  • Lembar Kriteria Audit
Simulasi: Membuat Rencana Kerja Audit


L-6: Improvement & Tindak Lanjut Audit

  • Membuat Rencana Improvement
  • Re-Audit dan Verifikasi Audit
  • Peningkatan Kelas Penerapan 5S
Simulasi: Rencana Program Audit Tahunan

Afternoon Tea

L-3 & 4: Persiapan & Kegiatan Audit Tempat Kerja

  • Bukti-bukti Audit: Physical, Documentary, Testimonial, Analitycal
  • Akar Permasalahan
Simulasi: Kegiatan Audit Tempat Kerja


L-7: Mengelola Program Audit 5S

  • Menetapkan Tema Audit & Periodenya
  • Sumber Daya Audit
  • Program Internal Auditor
Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut Audit


Penutupan workshop hari ke-1
Kesimpulan dan Evaluasi Workshop


Mengisi Post Test
Diskusi, Evaluasi workshop dan Penutupan


Terima kasih banyak pada rekan-rekan praktisi yang telah mengikuti Workshop ini.
Semoga bermanfaat. Selamat menerapkan, ber-improvement dan sukses!

Cakrawijaya 5R - January 02, 2016

shopfloor event: 5S Diagnosis

Tempat kerja ini adalah 'Gudang Suku Cadang Terbaik' di FMCG Perusahaan Kelas Dunia, mendapatkan kualifikasi bintang 5 (Fokus pada Pencegahan) dengan skor 5R : 4.852 dari 5. Terbukti < 30 detik mencari Suku Cadang tercapai.

Saran Improvement : Mengevaluasi persediaan dengan cara menurunkan jumlah (Min, Max) semua jenis belt yang tersimpan di area ini dan memperbaiki metode penempatan belt (tidak digantung) agar tidak terjadi penurunan mutu belt (memanjang karena gravitasi, usia pun menjadi lebih pendek)


Cakrawijaya 5R - January 01, 2016

Berbagai contoh KAIZEN (Small Improvements)

Cakrawijaya 5R - July 01, 2012

7 Pemborosan di Kantor

"If a cluttered desk signs a cluttered mind, of what, then, is an empty desk a sign"


Banyak perusahaan yang menanyakan "Mengapa kami harus merampingkan proses pekerjaan administrasi kami?" Jawabannya: "Pekerjaan yang tidak menambahkan nilai dari perspektif Pelanggan kita secara khas adalah 50% dari total biaya-biaya administratif". Ini merepresentasikan besarnya para pekerja kantoran yang potensial untuk membuat perubahan yang signifikan terhadap kecepatan pelayanannya, mutu pelayanan dan kegiatan-kegiatan improvement untuk menurunkan biaya operasional, semuanya yang dapat memberikan manfaat bagi organisasi perusahaan Anda yang unggul dalam persaingan.
eliminasi pemborosan“Bagaimanakah para pekerja kantoran dapat mengurangi dan menjaga biaya-biaya operasional dalam kegiatannya sehari-hari?” Pada praktiknya tidak dengan menjadikan semua orang sebagai pekerja administrasi paruh waktu. Bagaimanapun juga semua orang dapat memerangi pemborosan. Sasaran akhirnya adalah eliminasi menyeluruh terhadap pemborosan.

Terminologi dari Mr. Taiichi Ohno "Apapun yang menambahkan waktu/biaya tanpa menambahkan nilai pada suatu produk/jasa adalah pemborosan". Suatu kegiatan dimana Pelanggan tidak mau membayar walaupun itu sudah tercakup di dalam biaya secara keseluruhan.
Pemborosan sering tersembunyi di dalam proses yang membuatnya sulit untuk dideteksi. Eliminasi pemborosan dengan menguraikannya ke dalam aspek-aspek yang spesifik untuk membantu Anda fokus pada kegiatan-kegiatan improvement. Pemborosan digolongkan ke dalam tujuh jenis pemborosan. Masing-masing dapat ditargetkan secara rinci untuk membantu mengidentifikasikan alat bantu mana yang sesuai untuk membantu Anda dalam mengeliminasi pemborosan.
berantakan tidak terorganisir Pemborosan menjadi masalah di kantor yang disebabkan oleh lingkungan yang berantakan, tidak teroganisir mengakibatkan beban yang berat bagi para karyawan Anda. Mencegah mereka dari perasaan sukses dan berhasil di pekerjaannya. Pemborosan-pemborosan ditandai sebagai tujuh iblis pemborosan yang mematikan karena sudah seperti racun di dalam lingkungan kerja. Langkah awal dari eliminasi pemborosan adalah dengan mengenalinya “untuk apakah kegiatan-kegiatan tersebut?” Marilah kita lihat tujuh pemborosan berikut ini:

1. Produksi berlebihan (Overproduction)

produksi berlebihanTerjadi ketika Anda memproduksi sesuatu terlampau banyak dari yang diperlukan atau menghasilkan sesuatu terlalu dini dari waktu yang diharapkan. Di dalam operasional kantor, kertas-kertas, catatan dan informasi pada umumnya berlebihan. Memproduksi lebih dari yang diperlukan atau menghasilkan terlalu dini tidak akan meningkatkan efisiensi. Menggunakan sumber daya, seperti material, tenaga kerja, dan gudang/penyimpanan, menghasilkan lebih cepat dari yang diperlukan menciptakan jenis pemborosan yang lainnya. Memberikan informasi terlampau detil dari yang diperlukan, membuat banyak laporan tetapi tidak ada satu orang pun yang membacanya, membuat ektra salinan dari yang diperlukan.
Eliminasi pemborosan ini:
  • Menetapkan suatu urutan dari alur kerja untuk memuaskan Pelanggan atau proses berikutnya
  • Menciptakan tempat kerja yang Ringkas, Rapi dan standar untuk masing-masing proses
  • Menciptakan alat bantu berupa sinyal (Kanban) untuk mencegah proses yang terlalu dini
  • Menghasilkan laporan berupa 'One Sheet Report' atau formasi 'A3 Report'

2. Menunggu (Waiting)

menunggu Menunggu sesuatu, orang lain, dokumen, mesin-mesin atau informasi adalah pemborosan. Menunggu adalah tidak melakukan sesuatu dengan waktu yang terus berlalu dan menyebabkan alur kerja yang terhambat. Hal ini tidak menambah nilai kepada produk/jasa dan tentunya Pelanggan tidak mau membayar untuk kegiatan ini. Menunggu adalah pemborosan yang paling mudah dideteksi. Ada banyak contoh di dalam kantor: menunggu tanda tangan, menunggu keputusan, menunggu mesin-mesin, menunggu panggilan/hubungan telepon, menunggu kiriman, menunggu orang lain yang terlambat hadir di dalam pertemuan, mengantri di mesin fotokopi.
Eliminasi pemborosan ini:
  • Meninjau ulang dan membuat standardisasi terhadap keperluan tanda tangan atau otorisasi untuk mengeliminasi yang tidak diperlukan
  • Memberikan ‘Cross-Training’ kepada para karyawan untuk menciptakan alur kerja yang tidak terganggu di saat seseorang tidak berada di tempat
  • Menyeimbangkan beban kerja harian untuk memastikan bahwa semua orang bekerja secara optimal
  • Memastikan persediaan dan peralatan agar selalu tersedia di tempatnya dan dalam jumlah yang telah ditetapkan

3. Memindahkan (Transporting)

memindahkan Memindahkan dokumen atau material lebih jauh dari yang diperlukan atau menempatkannya sementara di suatu lokasi, menyimpannya, menciptakan persediaan, penumpukan, atau perpindahan material, orang-orang lalu-lalang, adalah membuang-buang waktu dan energi. Persediaan dan material sering kali dipindahkan beberapa kali sebelum mencapai suatu lokasi yang sebenarnya ditetapkan. Semua dari pergerakan atau perpindahan ini adalah pemborosan.
Eliminasi pemborosan ini:
  • Menciptakan jarak dimana perpindahan menjadi sedekat mungkin
  • Memilah item-item kebutuhan berdasarkan frekuensi Sering-Kadang-Jarang kemudian mengkombinasikannya dengan sistim jarak penyimpanan
  • Mengeliminasi apapun yang namanya tempat penyimpanan sementara atau lokasi penyimpanan

4. Proses tidak perlu / Proses yang berlebihan (Overprocessing)

proses berlebihan
Pemborosan proses ini sering kali meliputi aktivitas yang berlebih-lebihan seperti memeriksa pekerjaan orang lain atau proses inspeksi akibat dari hasil produk/jasa yang cacat, memperoleh berbagai tanda tangan atau tinjauan ulang yang berlebihan, meng-input data yang sama berulang kali, menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak yang sudah usang.
Eliminasi pemborosan ini:
  • Meninjau ulang langkah-langkah bernilai tambah di setiap proses dan mengefektifkan atau mengeliminasi langkah-langkah kerja sebisa mungkin
  • Meninjau ulang semua kebutuhan tanda tangan dan mengeliminasi tanda tangan sebisa mungkin

5. Persediaan (Inventory)

persediaan Kelebihan persediaan apapun bentuknya adalah pemborosan. Persediaan yang berlebihan memakan tempat, bisa berdampak pada keselamatan kerja, dan dapat menjadi tidak berguna jika terjadi perubahan permintaan. File yang tidak diperlukan, ekstra persediaan dan salinan dokumen yang tidak diperlukan adalah beberapa bentuk dari pemborosan persediaan. Pemborosan persediaan bisa merupakan suatu masalah departemen atau perorangan. Pemborosan persediaan adalah suatu kebiasaan yang sulit untuk dipecahkan. Ekstra persediaan menghadirkan suatu zona nyaman yang barangkali kita malas untuk melepaskan dari kebiasaan ini. Berpikir perang terhadap pemborosan adalah merubah pola pikir seperti ini.
manajemen waktuMenyimpan ekstra persediaan berarti ekstra pengelolaan. Ekstra persediaan dapat menghalangi proses lainnya jika Anda sedang mencari item yang lain, maka Anda harus memindahkan ekstra persediaan tersebut sehingga menciptakan pemborosan gerakan. Pemborosan ini juga berhubungan dengan pemborosan waktu kerja. Waktu adalah suatu yang sangat berharga di dalam lingkungan kantor dan sebuah map/dokumen yang tergeletak di meja tulis seseorang adalah pemborosan, 'record' tak berguna di dalam database, email yang belum dibaca.
Eliminasi pemborosan ini:
  • Hanya menghasilkan secukupnya untuk mencukupi kebutuhan Pelanggan atau proses berikutnya
  • Standardisasi penempatan pekerjaan dan jumlah unit per lokasi penempatan
  • Memastikan bahwa pekerjaan tiba di proses berikutnya pada saat diperlukan dan tidak terjadi penumpukan disana

6. Gerakan (Motion)

gerakan Gerakan apapun yang tidak penting bagi penyelesaian dari suatu tugas atau aktivitas adalah pemborosan. Semua pergerakan pekerjaan tak perlu adalah suatu bentuk pemborosan. Semua gerakan harus menambahkan nilai kepada produk/jasa yang diberikan kepada Pelanggan. Proses pekerjaan yang tidak efektif dan tata ruang yang buruk sering menciptakan pemborosan berupa lebih banyak berjalan, menggapai sesuatu, membungkuk atau jongkok dari yang diperlukan.
Eliminasi pemborosan ini:
  • Standardisasi map, laci, dan lemari kabinet di seluruh area: gunakan kode warna sebanyak mungkin
  • Menyusun file-file Anda (desktop dan elektronik) sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat dijadikan sebagai referensi
  • Mengatur layout area kerja, peralatan kantor di dalam penempatan yang terpusat; mempertimbangkan membeli peralatan tambahan untuk mengeliminasi berbagai pengulangan gerakan

7. Cacat dan Pengulangan proses kerja (Defect & Rework)

cacat Menghasilkan produk cacat adalah pemborosan, pengulangan pekerjaan karena cacat jelas sebagai kegiatan yang tidak bernilai tambah. Memperbaiki sesuatu yang telah dikerjakan adalah pemborosan. Pemborosan ini juga meliputi produktivitas yang hilang sehubungan dengan gangguan dari suatu proses yang berjalan normal tetapi menghasilkan cacat atau pengulangan pekerjaan. Kehilangan data atau informasi, kesalahan meng-input data sehingga menghasilkan cacat.
Eliminasi pemborosan ini:
  • Menciptakan prosedur kerja yang distandarkan dan formulir-formulir standar perkantoran
  • Menciptakan dan menyediakan instruksi kerja membantu bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
Meja kerja Albert Einstein di kantornya di Princeton,
foto-foto ini diambil sesaat sebelum beliau wafat,
foto dipublikasikan oleh majalah LIFE pada tahun 1955.


Dari berbagai sumber: The Seven Wastes, Comparison of the Seven Wastes, The 7 Wastes of Information, Eliminating the Seven Deadly Wastes in the Office
Foto-foto: Cost Management, Messy Desk, A Business Men Climbing a Pile of Papers, Waiting for Phone, Mature businessman carrying file cabinet on his back, Headache, Office Stress, Time is Money, Bad Ergonomics, Paper Shredder

Cakrawijaya 5R - December 28, 2010

W e l c o m e !

"Terima kasih, Anda telah berada di beranda rumah Shopfloor Improvement Specialist , disinilah tempat berbagi pengetahuan & pengala...