EXECUTIVES BRIEFING on Creating 5S Culture

to get the same perception and commitment from top management and all levels of leadership to support the successful of 5S company-wide

Improving Productivity and Raising Work Efficiency through KAIZEN 5S

to get a provision to begin the 5S implementation likewise to improve the quality of the 5S application currently being implemented

Organizing 5S in the OFFICE, how to make it 'Faster – Better – Easier – Cost-Effective'

to improve the quality of service and to eliminate the non value-added activities in the office

5S in LABORATORY: for better Service Quality

to improve quality through greater visibility of mistakes and increased productivity

5S for Maintenance WORKSHOP and STORE: advance towards Maintenance Excellence

to eliminate sources of contamination and freeing up time for pro-active maintenance

5S at your WAREHOUSE: Improvements to Boost Efficiency

to satisfy the customers' needs and requirements while utilizing space, equipment, and manpower effectively

5S Internal AUDIT : Raising the Quality of Implementation

to conduct a systematic audit and to prepare for the implementation of company-wide 5S audit program

5S DIAGNOSIS : A Picture of Our Workplace at Current State

to collect data and actual facts in the shopfloor to facilitate management in setting priorities for improvement

ADVANCED 5S : Take 5S To The Next Level

to introduce several techniques from other disciplines to make work easier, faster, safer and more efficient

Showing posts with label Waste Elimination. Show all posts
Showing posts with label Waste Elimination. Show all posts

events : D.O.W.N.T.I.M.E. Elimination


Selamat menerapkan, semoga sukses!

Cakrawijaya 5R - January 04, 2011

7 Pemborosan - Produksi berlebihan

1. Produksi berlebihan (Overproduction)


Produksi berlebihan adalah satu dari tujuh pemborosan di tempat kerja, penyebab terbesar terhadap pemborosan-pemborosan yang lainnya.

Produksi berlebihan terjadi ketika menghasilkan barang pada saat itu belum diperlukan, sebelum pelanggan memesannya atau sebelum proses berikutnya dimulai di dalam sistem produksi.

Produksi berlebihan adalah membuat lebih banyak dari yang diperlukan pada proses berikutnya, membuat lebih dini dari yang diperlukan pada proses berikutnya, atau pembuatan lebih cepat dari yang diperlukan pada proses berikutnya.

Produksi berlebihan adalah memproduksi barang sebelum barang itu sebenarnya diperlukan.

Produksi berlebihan sangat merugikan industri manufaktur karena menghambat aliran material dan sebenarnya menurunkan produktivitas dan mutu. Cara menghindarinya adalah dengan sistem produksi "Just In Time".

Produksi “Just In Time” (JIT) adalah hanya membuat barang sesaat diperlukan.

Memproduksi barang yang berlebihan disebut sebagai “Just In Case”. Misalnya “In Case” mesinnya rusak, “In Case” hasilnya ditemukan cacat, “In Case” kiriman terlambat, dll. Kegiatan ini menimbulkan lead-time yang lama, akibatnya biaya penyimpanan menjadi tinggi, dan menjadi sulit untuk mengetahui adanya cacat. Pemecahan sederhana dari produksi berlebihan adalah dengan cara menutup keran, diperlukan keberanian dalam mengambil langkah ini karena masalah yang tersembunyi akibat dari produksi yang berlebihan akan terungkap. Konsepnya adalah hanya menjadwalkan dan memproduksi apa yang segera bisa dijual atau dikirim dan memperbaiki changeover mesin atau memperpendek waktu set-up.

Produksi berlebihan adalah Pemborosan terbesar hasil dari sebuah kapitalisme.

1.1 Penyebab dari produksi berlebihan
  • Proses-proses yang bottleneck
  • Kapasitas dalam rangkaian yang tidak seimbang
  • Masalah Mutu
  • Waktu changeover yang panjang, mengakibatkan kebutuhan ukuran dalam batch yang besar
  • Logistik yang buruk
  • Layout yang buruk (tanpa pola aliran)
  • Mesin yang tidak dapat diandalkan
  • Lebih menekankan untuk menjaga agar mesin tetap beroperasi daripada mengoptimalkan penggunaan material
  • Pengoptimalan hanya pada lingkup lokal
  • Praktik-praktik penghematan yang terlalu fokus pada investasi yang sudah terjadi
  • Mental "nanti kalau ..." atau "Just In Case ..."
  • Penjadwalan yang tidak stabil
1.2 Akibat dari produksi berlebihan
  • Menciptakan pemborosan persediaan dan pemborosan lainnya
  • Kelebihan persediaan (meningkatkan biaya penyimpanan dan biaya penaganan)
  • Aliran material yang buruk
  • Aliran informasi yang buruk
  • Lead time yang lama
  • Mutu yang buruk (sulit untuk mendeteksi cacat di dalam batch produksi yang panjang)
  • Meningkatkan biaya tenaga kerja
1.3 Daftar periksa produksi berlebihan
  • Tidak ada Jadwal Produksi (Production Schedule) atau Papan Kendali Hasil Produksi (Production Control Board)
  • Jadwal produksi tidak diselaraskan dengan permintaan (Leveled)
  • Aktivitas produksi tidak selaras dengan Jadwal Produksi
  • Ada item yang hilang
  • Memproduksi Cacat (Defect)
  • Mesin Rusak (Breakdown)
  • Aktivitas produksi terlalu banyak dipandu
  • Kelebihan kapasitas
  • Lot produksi dikelompokkan menjadi batch produksi
  • Produksi memaksa proses berikutnya untuk menerima, bukan berdasarkan kebutuhan dari proses berikutnya
  • Beroperasinya model "Caravan"
  • Aktivitas produksi tidak seimbang dengan proses berikutnya
1.4 Mencegah produksi berlebihan
  • Cara produksi dengan sistim tarik
  • Penjadwalan dan hanya memproduksi apa yang segera dapat dijual / dikirim
  • Meratakan produksi atau "HEIJUNKA"
  • Menerapkan sistim "KANBAN"
  • Menurunkan waktu set-up mesin / changeover - SMED
  • Menurunkan ukuran lot
  • Statistical Process Control - SPC
  • Menerapkan sistim anti kesalahan - "Poka-Yoke"
  • Preventive maintenance dan perawatan mandiri oleh operator

Cakrawijaya 5R - December 27, 2010

7 Pemborosan - Menunggu

2. Menunggu (Waiting)


Setiap saat barang-barang tidak berpindah atau tidak diolah maka terjadilah pemborosan menunggu.

Pada umumnya lebih dari 99% produk dengan cara pengolahan batch tradisional dan antrian material siap proses menghabiskan banyak waktu menunggu untuk diolah. Kebanyakan lead-time dari produk adalah menunggu proses berikutnya, ini biasanya karena aliran material yang buruk, waktu pengolahan produksi yang terlalu lama, dan jarak antara proses kerja satu ke yang lainnya terlalu jauh. Menghubungkan antar proses agar pasokan secara langsung ke dalam proses berikutnya secara dramatis akan mengurangi waktu tunggu.

Di setiap persimpangan jalan dan lintasan kereta api selalu ada yang harus menunggu.

2.1 Penyebab dari pemborosan menunggu
  • Beban kerja yang tidak merata
  • Perawatan yang tidak terencana
  • Waktu proses set-up yang panjang
  • Penggunaan yang salah dari peralatan yang otomatis
  • Masalah Mutu
  • Penjadwalan yang tidak merata (Leveled)
  • Layout yang tidak efektif
  • Spesialisasi
  • Keputusan manajemen
2.2 Akibat dari pemborosan menunggu
  • Lead time yang lama
  • Produktivitas rendah
  • Efektivitas rendah
  • Efisiensi rendah
  • Biaya operasional tinggi
  • Operator yang kelelahan
  • Error, operator melakukan kekeliruan
2.3 Daftar periksa pemborosan menunggu
  • Tunggu komponen dari proses sebelumnya
  • Tunggu karena mesinnya sedang beroperasi
  • Tunggu karena kehilangan sesuatu
  • Tunggu karena proses yang tidak seimbang
  • Tunggu karena tidak sesuai dengan rencana
  • Tunggu karena tidak sesuai dengan instruksi kerja
  • Tunggu karena operator tidak hadir
  • Tunggu karena kebanyakan operator (lebih dari dua orang), menggangur
  • Tunggu karena sedang dalam proses inspeksi
  • Tunggu keputusan atau tunggu informasi
2.4 Mencegah pemborosan menunggu
  • Multiskill, operator dengan banyak kemampuan
  • Perencanaan dan penjadwalan
  • Menyeimbangkan atau meratakan beban kerja
  • Derap produksi sesuai dengan permintaan Pelanggan - "Takt Time
  • Preventive maintenance dan perawatan mandiri oleh operator
  • Work Standard

Cakrawijaya 5R - December 26, 2010

7 Pemborosan - Memindahkan

3. Memindahkan (Transporting)


Memindahkan atau mengangkut produk dari proses ke proses adalah kegiatan yang tidak menambahkan nilai ke dalam produk.

Pergerakan yang berlebihan dan penanganan yang berlebihan akan menimbulkan kerusakan dan kemungkinan mengakibatkan mutu produk yang menurun. Penyebabnya adalah tata ruang atau lay-out pabrik yang buruk dimana lokasi proses sebelumnya atau proses berikutnya terletak saling berjauhan. Para pengangkut material sudah terbiasa dengan menangani proses pemindahan barang, padahal aktivitas ini menciptakan biaya produksi yang tidak menambahkan nilai dari sudut pandang pelanggan. Transportasi menjadi sulit dikurangi karena biaya pemindahan material dengan biaya proses yang menyatu. Sering kali sulit menelusuri proses mana sebaiknya yang menjadi proses berikutnya. Dengan memetakan aliran produk bisa membuat pemborosan ini menjadi lebih mudah terlihat.

Berpindah tempat adalah Pemborosan, ada berapakah Pemborosan lainnya yang terjadi disini?

3.1 Penyebab dari pemborosan memindahkan
  • Tata ruang atau lay-out pabrik yang buruk
  • Pemahaman terhadap aliran proses produksi yang buruk
  • Produksi dengan sistim batch yang besar
  • Area penyimpanan yang terlalu besar
  • Pertumbuhan produksi tidak disertai dengan strategi penataan lay-out kerja
  • Lay-out berorientasi pada proses
Process LayoutDiagram 3.1: Contoh lay-out berorientasi pada proses.

3.2 Akibat dari pemborosan memindahkan
  • Area transit atau penyimpanan sementara
  • Sub-Warehouse
  • Ekstra penanganan
  • Cacat akibat dari salah penanganan
  • Ada peralatan untuk ekstra penangan seperti; forklift, hand lift, hand pallet, dolly, troley, conveyor, dll
  • Persediaan berada di dalam sistim transportasi
  • Pemborosan energi
3.3 Daftar periksa pemborosan memindahkan
  • Terjadi penumpukan pada saat memindahkan
  • Menggunakan sistim transit
  • Menggunakan alat bantu transportasi
  • Proses sebelumnya / sesudahnya berada di tempat lain
  • Jarak perpindahan terlalu jauh
  • Pengiriman perlu dipandu
3.4 Mencegah pemborosan memindahkan
  • Mendekatkan jarak antar proses
  • Lay-out berorientasi pada produk
  • Value Stream Management
Product Layout
Diagram 3.4: Contoh lay-out berorientasi pada produk.

Cakrawijaya 5R - December 25, 2010

7 Pemborosan - Proses berlebihan

4. Proses berlebihan (Excess Processing)


Proses yang tidak perlu adalah kegiatan yang tidak memberi nilai tambah kepada Pelanggan.

Mutu adalah contoh yang sempurna. Pelanggan mengharapkan produk yang bermutu. Mereka membayar untuk ini. Tetapi setiap kali Anda menambahkan proses inspeksi, Anda tidak dapat mengendalikan hasil yang lebih baik. Kenyataannya Anda menambahkan kegiatan tidak bernilai tambah.

Pernah mendengar istilah “membunuh nyamuk dengan bom”? Analogi ini terjadi di banyak organisasi menggunakan perlengkapan dengan tingkat akurasi yang tinggi dan biasanya mahal dimana sebenarnya cukup dengan alat yang lebih sederhana. Lebih parah lagi mereka menganjurkannya dengan cara memaksimalkan penggunaan aset (memproduksi dengan cara berlebihan untuk meminimalkan frekuensi pergantian proses) dengan maksud untuk menutup biaya yang tinggi dari peralatan ini. Toyota terkenal dengan penggunaan peralatan mereka berupa otomatisasi berbiaya rendah digabungkan dengan manajemen bebas perawatan, bahkan sering dengan mesin yang lebih tua. Investasi yang lebih kecil, perlengkapan yang lebih fleksibel, menciptakan Cellular manufacturing, dan menggabungkan setiap langkah-langkah secara signifikan akan mengurangi pemborosan proses yang tidak sepantasnya.

4.1 Penyebab dari proses berlebihan
  • Produknya berubah tetapi cara prosesnya tidak berubah
  • Mental "nanti kalau ..." atau "Just In Case ..."
  • Kesenjangan komunikasi
  • Persetujuan yang berlebih-lebihan
  • Ekstra salinan, informasi yang berlebihan
  • Kebutuhan Pelanggan yang tidak terdefinisikan dengan baik
  • Tindakan penanggulangan yang bersifat "sementara"
4.2 Akibat dari proses berlebihan
  • Ekstra peralatan
  • Lead time yang panjang
  • Produktivitas menurun
  • Konsumsi energi yang berlebihan
  • Ekstra pergerakan material
  • Proses sortir, pengujian, inspeksi
4.3 Daftar periksa proses berlebihan
  • Prosesnya tidak kepada fungsi dari produk yang dibuat
  • Di dalam proses juga terdapat pekerjaan yang tidak bernilai tambah / pekerjaan yang tidak perlu
  • Prosesnya dapat digantikan dengan sesuatu yang lebih bernilai tambah
  • Ada bagian dari proses yang dapat dihilangkan tanpa kehilangan fungsi dari produk yang dibuat
4.4 Mencegah proses berlebihan
Menyapu lantai adalah kegiatan yang tidak perlu jika Anda bisa mencegah sumbernya. Hanya memindahkan debu halus ke permukaan yang lebih tinggi sehingga melakukan hal tidak perlu lainnya, membersihkan dengan kemoceng akibat dari menyapu lantai adalah pemborosan tingkat lanjut.

Cakrawijaya 5R - December 24, 2010

7 Pemborosan - Persediaan

5. Persediaan (Inventory)


Pelanggan tidak mementingkan persediaan, tetapi pengiriman.

Barang dalam proses (WIP, Work In Process) secara langsung adalah akibat dari produksi yang berlebihan dan menunggu. Kelebihan persediaan cenderung menyembunyikan masalah di dalam pabrik yang seharusnya dikenali dan diperbaiki untuk meningkatkan kinerja operasionalnya. Bertambahnya persediaan meningkatkan lead-time, menggunakan luas lantai produktif, identifikasi masalah menjadi tertunda, dan menghalangi komunikasi. Dengan menciptakan aliran langsung dari proses ke proses di banyak industri manufaktur, telah meningkatkan mutu pelayanannya kepada pelanggan, menghapuskan persediaan dalam proses serta menghemat biaya produksi.

Kegemukan juga merupakan bentuk dari kelebihan persediaan.

5.1 Penyebab dari persediaan
  • Hilir
    • Permintaan tidak terpercaya
    • Permintaan tidak menentu
    • Perkiraan (forecast) buruk
    • Informasi pasar buruk
  • Proses
    • Lead time produksi panjang
    • Waktu set up lama
    • Frekuensi kerusakan mesin tinggi
    • Defect tinggi
    • Absensi / turnover tinggi
    • Kapasitas peralatan tidak seimbang
  • Hulu
    • Pemasok tidak terpercaya
    • Lead time panjang
    • Harga tdk stabil
5.2 Akibat dari persediaan
  • Biaya penanganan tinggi
  • Tambahan area penyimpanan
  • Biaya bunga
  • Keruwetan sistim telusur
  • Tambahan rework, menyembunyikan masalah sebenarnya
  • Administrasi dan dokumen-dokumen
  • Aliran informasi tidak lancar
  • Biaya pembuangan tinggi
  • Material atau lahan tidak terpakai
  • Sulit mengelola material FIFO (First In First Out)
5.3 Daftar periksa pemborosan persediaan
  • Banyak persediaan berada di rak dan lantai
  • Rak dan penempatan produk di lantai banyak menggunakan luas area kerja
  • Persediaan yang menghalangi jalan
  • Barang dalam proses menumpuk dari proses yang individual
  • Barang dalam proses menumpuk diantara operator
  • Barang dalam proses menumpuk diantara proses
  • Sulit untuk mendeteksi jumlah barang sedang dalam proses
5.4 Mencegah persediaan
  • Line balancing
  • Produksi 'one-piece-flow'
  • Work Standard
  • Menurunkan waktu set-up mesin / changeover - SMED
  • Membina para pemasok 

Cakrawijaya 5R - December 23, 2010

7 Pemborosan - Gerakan

6. Gerakan (Motion)


Segala gerakan dari manusia atau mesin yang tidak memberi nilai tambah pada barang atau jasa.

Pemborosan ini berhubungan dengan ergonomi, dapat dilihat di semua gerakan seperti menekuk, meregang, berjalan, mengangkat, dan menggapai. Ergonomi juga merupakan persoalan kesehatan, keselamatan dan keamanan bagi karyawan di perusahaan. Pekerjaan dengan gerakan berlebihan sebaiknya dianalisa dan dirancang kembali dengan melibatkan para karyawan pabrik untuk memperbaiki kinerjanya.

Bergerak belum tentu bekerja, mondar mandir kebingungan mencari sesuatu adalah pemborosan.

Di banyak industri perakitan, produktivitas kerja operator dicapai lebih baik dengan posisi berdiri daripada posisi duduk.

Di kantor pun bisa diterapkan sistim bekerja sambil berdiri. Perhatikan semua meja dan lemari file memiliki roda sehingga layout kerja menjadi lebih fleksibel dan lantai mudah dibersihkan. Efisiensi penggunaan ruang lebih baik.

6.1 Penyebab dari pemborosan gerakan
  • Lay-out stasiun kerja yang buruk
  • Tempat kerja berantakan
  • Metode kerja tidak beraturan
  • Bekerja dalam ukuran batch yang besar
6.2 Akibat dari pemborosan gerakan
  • Aliran material tidak menentu
  • Produktivitas menurun
  • Mengurangi Mutu
  • Cedera otot atau persendian
  • Biaya pengobatan atau absensi karyawan meningkat
  • Antusias kerja karyawan menurun
  • Turnover operator tinggi
6.3 Daftar periksa pemborosan gerakan
  • Berjalan
  • Memutar
  • Gerakan lengan tangan
  • Gerakan pergelangan tangan;
  • Hanya bekerja dengan satu tangan
  • Waktu tunggu digunakan untuk mengamati;
  • Terjadi set-up produk / melepaskannya
  • Proses yang berulang-ulang tidak ada standarnya
  • Gerakan operator selalu berubah-ubah dari siklus ke siklus, tidak sama
  • Procesnya banyak dan kecil-kecil, banyak gerakan yang tidak perlu
6.4 Mencegah pemborosan gerakan
  • Disiplin ber-5R
Memposisikan diri pada keadaan 'nyaman' namun tidak benar dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan cedera.


Bermasalah dengan punggung Anda? Mungkin ini bisa membantu.

Cakrawijaya 5R - December 22, 2010

7 Pemborosan - Cacat

7. Cacat (Defect)


Pemborosan ini berdampak langsung kepada kelangsungan hidup perusahaan dimana produk cacat mengakibatkan kerja ulang atau membuat produk skrap, biaya yang dikeluarkan pun luar biasa. Biaya-biaya ini termasuk mengkarantinakan persediaan, memeriksa ulang, penjadwalan kembali, dan kehilangan kapasitas. Di banyak organisasi total biaya dari cacat sangat berarti bagi persentase biaya produksi. Bagaimana akibatnya bila produk cacat ditemukan di Pelanggan? Berapakah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan?

Dengan melibatkan Karyawan dalam melakukan perbaikan prosesnya yang berkesinambungan maka sangatlah besar peluang untuk mengurangi cacat di banyak proses kerja.

7.1 Penyebab dari produk cacat
  • Proses yang bermacam-macam, pengendalian proses yang lemah
  • Jumlah persediaan komponen yang tidak berimbang
  • Perencanaan perawatan yang buruk atau mesin yang tidak dapat diandalkan
  • Pendidikan, pelatihan, instruksi kerja yang buruk
  • Disain produk yang buruk
  • Permintaan Pelanggan yang sulit dipahami
  • Operator melakukan kekeliruan
7.2 Akibat dari produk cacat
  • Barang dikembalikan
  • Downgrading
  • Klaim garansi
  • Biaya pertanggung jawaban
  • Biaya penarikan kembali
  • Diskon
  • Pelanggan pergi
7.3 Daftar periksa produk cacat
  • Komplain dari proses berikutnya
  • Cacat terjadi di dalam proses
  • Terjadi "human error"
  • Cacat karena komponennya kurang
  • Cacat karena salah pasang komponen
  • Prosesnya terbaikan
  • Sedang memproduksi cacat
  • Tidak ada sistim anti salah, "Poka-Yoke"
  • Tidak ada inspeksi di dalam proses
  • Cacat dijadikan proyek Improvement
7.4 Mencegah produk cacat
  • Built-in-Quality
  • Produksi sistim tarik satu per satu - One-piece-pull
  • Menerapkan sistim anti kesalahan - "Poka-Yoke"
  • Autonomation atau "Jidoka"
Cacat : Tidak diterima - Tidak dibuat - Tidak dilanjutkan.

Mekanisme Anti Salah - "Poka-Yoke" di laci peralatan kerja Anda.

Cakrawijaya 5R - December 21, 2010

8-Pemborosan : DOWNTIME

Membuat singkatan bisa menjadi suatu cara yang sangat efektif untuk mengingat. Kita menggunakan singkatan di hampir semua aspek kegiatan kita untuk mempermudah dalam mengingat sesuatu. Cara mudah untuk mengingat 8 pemborosan yang pada mulanya  7 pemborosan adalah dengan membuat sebuah singkatan. Singkatan ini saya dapatkan dari seorang pimpinan di perusahaan yang saat ini kami bersama-sama sedang menerapkan Lean Manufacturing.

D
O
W
N
T
I
M
E
e
v
a
o
r
n
o
x
f
e
i
n
a
v
t
c
e
r
t

n
e
i
e
c
p
i
U
s
n
o
s
t
r
n
t
p
t
n
s

o
g
i
o
o



d

l
r
r

P

u

i
t
y

r

c

z
i


o

t

e
n


c

i

d
g


e

o





s

n

T



s



a



i



l



n



e



g



n







t





Non Utilized Talent


Satu tambahan jenis pemborosan yang pada mulanya 7 pemborosan adalah “Non Utilized Talent” (Tidak memberdayakan bakat seseorang). Apakah artinya bila kita mendengar istilah tersebut? Dari perspektif pemborosan, kita berbicara tentang pemanfaatan yang tidak sepantasnya terhadap Pengetahuan, Ketrampilan, dan Kemampuan seseorang (Knowledge, Skills, Abilities : KSA).

Perusahaan-perusahan telah memiliki orang-orang yang berbakat di dalam organisasinya. Sebagian adalah orang-orang yang sangat kreatif, beberapa menjadikannya lebih baik dengan membuatnya visual, beberapa ada yang merasa sangat malu untuk menampilkan bakatnya, dan beberapa yang lainnya sangat mendominasi. Ada banyak tipe kepribadian yang lain, kekuatan individu dan kelemahannya yang menjadi bagian dari organisasi. Kebanyakan orang-orang sudah biasa bekerja di dalam kelompok yang terdiri dari banyak kepribadian berbeda.

Bagaimanakah kita bisa yakin dengan kelompok kerja kita yang sukses dalam menjalankan tugasnya? Dapatkah seseorang di dalam kelompok kerjanya mempengaruhi semua yang lainnya dan terhadap hasil yang dicapai oleh kelompok? Adakah gagasan cemerlang yang lenyap di dalam suatu diskusi?

Seperti yang mungkin akan kita rasakan dalam mengemban suatu tugas yang sulit untuk dapat menciptakan sebuah kelompok kerja yang luar biasa hebat. Hal yang sama juga terjadi di dalam lingkungan kerja kita sehari-hari. Adakah KSA dari individu-individu yang tersembunyi? Adakah ratusan ide-ide cemerlang yang terabaikan di dalam kegiatan KAIZEN (continuous improvement)?

Kita tidak pernah tahu dimana gagasan cemerlang sedang tersembunyi. Memerintahkan (tertulis di dalam job deskripsinya) seseorang hanya menyapu lantai tanpa memberdayakan untuk turut berpikir dalam membuat improvement mencegah kotor di sumbernya adalah pemborosan. Tindakan mempermudah kegiatan kebersihan adalah suatu kegiatan KAIZEN di dalam penerapan RESIK.

Matriks hubungan 8-Pemborosan dengan 5R.

Artikel manarik lainnya : Tujuh Pemborosan di Pabrik, Tujuh Pemborosan di Kantor.

Cakrawijaya 5R - December 20, 2010

9-Pemborosan : OMIT PRIDE

Satu lagi tambahan pemborosan yang ke-9 yaitu Pemborosan Energi, singkatan untuk mempermudah dalam mengingat 9-Pemborosan :
O
M
I
T
P
R
I
D
E
v
a
n
a
e
e
n
e
n
e
t
v
l
o
w
a
l
e
r
e
e
e
p
o
p
a
r
p
r
n
n
l
r
p
y
g
r
i
t
t
e
k
r
s
y
o
a
o
o
d
l
r
M
&
p
&
u
y
o
r
c
T
v
D
i
W
t
r
e
e
a
a
i
a
m
f
t
i
o
n
e
e
e
t
n
s
n
c
i
p
t
t
P
n
o
s
r
g
r
o
t
c
e
s
s
i
n
g



1. Overproduction (Produksi Berlebihan)
Memproduksi lebih banyak, lebih dini, lebih cepat dari kebutuhan di proses berikutnya
  • Membuat lebih banyak dari yang diminta oleh Pelanggan
  • Disimpan dimanakah dokumen / suku cadang tambahan?
  • Berapakah biayanya dari semua ini?
2. Material Transport (Memindahkan Material)
  • Berapa kali bahan ditangani?
  • Beberapa kali transaksi dilakukan?
  • Berapa 
  • Apakah penjadwalan berdasarkan beban penuh dan pembenaran yang efisien?
3. Inventory (Persediaan)
Persediaan dan barang sedang dalam proses (WIP: Work In Process)
  • Berapakah biayanya?
  • Mengapa hal ini bisa terjadi?
  • Berapa banyak ruang yang digunakan untuk menyimpan persediaan?
4. Talent (Bakat)
  • Apakah Anda menyadari potensi penuh dari anggota tim Anda?
  • Ketrampilan ekstra apa yang dimiliki orang ini?
  • Bagaimana ini bisa dimanfaatkan?
  • Apa yang akan menjadi manfaat?
5. People Movement (Gerakan)
  • Berapa banyak gerakan berlebihan yang Anda lakukan setiap hari?
  • Apalagi yang bisa Anda lakukan dengan waktu yang ada?
  • Seberapa luas area kerja Anda?
6. Rework & Defects (Cacat)
  • Skrap
  • Hasil
  • Sisa
  • Kesalahan faktur, kesalahan pesanan
  • Berapakah biaya dari koreksi atau perbaikan ini?
7. Inappropriate Processing (Proses)
Prosedur dan Dokumen
  • (Apapun yang perlu perhatian khusus) Dapatkah dilakukan lebih sederhana?
  • Apakah Anda melakukan pengulangan memasukkan data?
  • Apakah dokumen sesuai dengan tujuannya?
  • Memproduksi beberapa tambahan atau melebihkan?
8. Delays & Waiting (Menunggu)
Aktivitas menunggu :
  • Dokumen
  • Instruksi
  • Pengawasan
  • Barang
  • Pemasok
  • Pelanggan
9. Energy (Energi)
Hemat Energi
  • Apakah Anda mematikan Lampu, Printer & Mesin dan peralatan lainnya ketika tidak digunakan?
  • Apakah perbaikan kecil (kebocoran) segera dilakukan?
  • Apakah atap terisolasi dari udara panas & cahaya dari langit-langit transparan, membuat pengamatan menjadi jelas?

Cakrawijaya 5R - December 19, 2010

W e l c o m e !

"Terima kasih, Anda telah berada di beranda rumah Shopfloor Improvement Specialist , disinilah tempat berbagi pengetahuan & pengala...