EXECUTIVES BRIEFING on Creating 5S Culture

to get the same perception and commitment from top management and all levels of leadership to support the successful of 5S company-wide

Improving Productivity and Raising Work Efficiency through KAIZEN 5S

to get a provision to begin the 5S implementation likewise to improve the quality of the 5S application currently being implemented

Organizing 5S in the OFFICE, how to make it 'Faster – Better – Easier – Cost-Effective'

to improve the quality of service and to eliminate the non value-added activities in the office

5S in LABORATORY: for better Service Quality

to improve quality through greater visibility of mistakes and increased productivity

5S for Maintenance WORKSHOP and STORE: advance towards Maintenance Excellence

to eliminate sources of contamination and freeing up time for pro-active maintenance

5S at your WAREHOUSE: Improvements to Boost Efficiency

to satisfy the customers' needs and requirements while utilizing space, equipment, and manpower effectively

5S Internal AUDIT : Raising the Quality of Implementation

to conduct a systematic audit and to prepare for the implementation of company-wide 5S audit program

5S DIAGNOSIS : A Picture of Our Workplace at Current State

to collect data and actual facts in the shopfloor to facilitate management in setting priorities for improvement

ADVANCED 5S : Take 5S To The Next Level

to introduce several techniques from other disciplines to make work easier, faster, safer and more efficient

2. Pengenalan 5R

Sasaran : Mempromosikan penerapan 5R di tempat kerja
Kunci : Promosi & Kick-Off
Program Pelatihan

Daftar Area Kritis
Tahap yang kedua dari Persiapan Penerapan 5R ini adalah ketika Anda siap untuk memulai dengan sungguh-sungguh Penerapan 5R di tempat kerja Anda.

Memulai Penerapan 5R
Di langkah-1 (Persiapan 5R), Anda mempersiapkan diri di belakang layar sebelum terjun ke area kerja berhadapan langsung dengan para karyawan. Mengetahui kondisi saat ini di perusahaan. Anda sudah menyiapkan pembagian zona tanggung jawab berupa suatu denah dari keseluruhan tempat kerja dan membaginya ke dalam wilayah spesifik, kemudian menentukan zona tanggung jawab dari Aktivitas Kelompok Kecil (AKK).

Setelah melakukan dua hal tersebut, berarti Anda sudah memulai program Penerapan 5R dan menyelesaikan seluruh pekerjaan administrasi dalam persiapan penerapan 5R. Selanjutnya di langkah-2 ini, Anda mempersiapkan diri untuk terjun langsung meluncurkan program penerapan 5R.

Di tahapan ini Anda diharapkan untuk memusatkan perhatiannya lebih mendalam ke masing-masing area penerapan. Rentang waktu untuk melakukan langkah ini seharusnya telah dibuatkan jadwal rencana penerapan Anda yang merupakan bagian dari Rencana Induk.

Gambar 2 : Rencana Pengenalan 5R.

Untuk mengetahui lebih dalam keadaan tempat kerja saat ini Anda harus:
  • Menyiapkan Standar Penerapan 5R dalam bentuk Lembar Kriteria Audit
Untuk memulai langkah pengenalan ini, silahkan menggunakan lembar kriteria audit yang telah disediakan. Namun akan lebih baik jika Anda segera menciptakan sendiri lembar kriteria audit untuk masing-masing wilayah yang ada.
  • Sebelum Kick-Off 5R, Merekam kondisi saat ini di setiap area AKK dengan memotretnya atau mendokumentasikan dalam bentuk video pada bagian-bagian yang spesifik. Selanjutnya untuk melihat kemajuannya dengan membandingkan kondisi sebelum penerapan 5R, pada saat penerapan 5R dan sesudah menjadi standar 5R di perusahaan.
Walau bagaimanapun, sebelum Anda memulai langkah-2 ini sangatlah perlu untuk memikirkan tentang proses pemecahan masalah perusahaan yang saat ini dihadapi. Semua alat bantu yang ada di dalam langkah ini mungkin saja dapat digantikan dengan formulir-formulir yang sudah ada di perusahaan Anda, atau dapat dijadikan sebagai alternatif dari yang sudah ada di tempat Anda bekerja, mungkin juga dapat mengintegrasikannya dengan alat bantu yang ada disini. Saya tidak ingin menggantikan aktivitas memecahkan masalah Anda, tujuan sebenarnya adalah hanya menemukan suatu cara untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada.

2.1 Promosi & Kick-Off
2.2 Program Pelatihan
2.3 Diagnosa 5R
2.4 Foto Identifikasi Masalah
2.5 Daftar Area Kritis
2.6 Visual Fotografi
2.7 Informasi Aktivitas 5R

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

2. Pengenalan 5R : 1. Promosi & Kick-Off

Apabila Anda hanya melibatkan beberapa orang atau hanya satu, dua departemen yang bergerak di dalam rangka menjadikan disiplin 5R sebagai budaya kerja perusahaan, maka penerapan 5R ini tidak akan mencapai sasaran perusahaan, sia-sia dan hanya akan berjalan di tempat atau bahkan perlahan-lahan disiplin kerjanya menghilang. Kemudian muncul istilah "5R di tempat kami adalah pelangi" yang menandakan bahwa penerapan 5R disini "perlahan-lahan menghilang". Keberhasilan dari penerapan ini memerlukan keterlibatan dari seluruh karyawan. Promosi adalah penting untuk melibatkan seluruh karyawan di perusahaan.

Gambar 2.1.1 : Papan Promosi 5R, Informasi seluruh AKK.

Gambar 2.1.2a : Contoh Spanduk Promosi Aktivitas 5R.

Gambar 2.1.2b : Contoh Spanduk Promosi Aktivitas 5R.

Gambar 2.1.3 : Contoh Papan Promosi Aktivitas 5R - Ukuran Kertas A2.

Gambar 2.1.4 : Contoh Poster Promosi Aktivitas 5R - Ukuran Kertas A2.

Gambar 2.1.5 : Contoh Poster Promosi Aktivitas 5R - Ukuran Kertas A2.

Tujuan dari diselenggarakannya Kick-Off adalah untuk mengajak dan memberitahukan kepada semua orang bahwa kita telah sama-sama berkomitmen dan pencanangan dimulainya penerapan 5R di perusahaan.
Para pucuk pimpinan seharusnya terlibat dalam kegiatan ini dan menyampaikannya secara langsung kepada seluruh karyawan mengapa kita menerapkan 5R dan sasaran apa yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang.

Ini adalah kesempatan terbaik untuk memberikan roh dan energi kepada seluruh karyawan dan menetapkan suatu tujuan dari penerapan 5R serta masa depan perusahaan.

Tabel 2.1.6 : Contoh Jadwal Kick-Off.

Gambar 2.1.7 : Memperkenalkan para anggota Komite 5R dan simbolis penyematan pin 5R.

 Gambar 2.1.8 : Berbagai contoh pin 5R.

Gambar 2.1.9a : Contoh Simbol Komitmen Manajemen Menerapkan 5R.

Gambar 2.1.9b : Contoh Simbol Komitmen Manajemen Menerapkan 5R.

Gambar 2.1.9c : Contoh Simbol Komitmen Manajemen Menerapkan 5R.

Gambar 2.1.10 : Simbolis Kick-Off.

Gambar 2.1.11 : Penyematan Simbol Komitmen Menerapkan 5R.

Gambar 2.1.12 : Antusiasme dalam berkompetisi Yel-yel 5R.

Gambar 2.1.13 : Bendera-bendera 'hadiah' 5R.

Gambar 2.1.14 : Poster Promosi 5R - Ukuran Kertas A2.

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

2. Pengenalan 5R : 2. Program Pelatihan


Program pelatihan In-House diperlukan untuk menjawab pertanyaan pertama yang muncul dari setiap karyawan, "Apa itu 5R?" Juga diperlukan untuk mengajarkan bahwa 5R adalah penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

Salah satu cara yang terpenting untuk menjaga para karyawan termotivasi dan antusias dalam bekerja adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus. Diperlukan pengamatan dengan cermat untuk memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan informasi terkini dari pelatihan yang diselenggarakan.

Pelatihan 5R ini sebaiknya diselenggarakan di area yang tidak jauh dari area kerja. Di dalamnya adakan sesi kunjungan ke tempat kerja supaya bisa mendapatkan contoh nyata dan langsung segera mensimulasikan konsep yang telah diberikan di dalam pelatihan ini.

Disain program pelatihan 5R untuk seluruh karyawan dengan penyelenggaraan yang disesuaikan dengan tingkatan peran dan tanggung jawab karyawan di dalam organisasinya. Apabila menghadapi kendala dalam menetapkan para pelatih/pengajar 5R ini, penyelenggaraan pelatihan ini bisa menggunakan jasa penyedia pelatihan 5R atau konsultan 5R dengan disain program yang telah disesuaikan pada industri dan bisnis yang dijalankan.

Gambar 2.2 : Rencana Program Pelatihan 5R.

Garis Besar Materi Pelatihan 5R :

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

2. Pengenalan 5R : 3. Diagnosa 5R


Istilah diagnosa biasa digunakan di dalam dunia kedokteran yaitu suatu proses untuk mengidentifikasikan atau menentukan sifat alamiah dari suatu kondisi penyakit atau suatu kesimpulan terhadap sebuah pencapaian. Persamaan kata lain dalam bahasa Inggrisnya adalah analysis, conclusion, examination, interpretation, investigation, opinion, pronouncement, scrutiny, summary.

Peralatan yang digunakan dalam melakukan diagnosa 5R di tempat kerja Anda adalah Lembar Diagnosa atau Lembar Kriteria Audit dan Pena serta Kamera untuk mendokumentasikan kondisi saat ini.

2.3.1 Lembar Kriteria Audit
Lembar kriteria audit 5R digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa. Dengan bantuan alat ini Anda dapat segera menilai seberapa 'sakit' tempat kerja Anda. Lembar audit ini dapat digunakan di kantor atau tempat kerja yang lain, namun di kemudian hari nanti pada saat Anda sudah menjadi lebih terbiasa dengan alat ini, Anda boleh mulai membuat lembar audit yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik di tempat kerja Anda.

Matriks 1 : Lembar Diagnosa 5R.

Dalam melaksanakan diagnosa penerapan 5R ini ada dua jenis kegiatan yang direkomendasikan:
2.3.2 Patroli 5R
Patroli 5R adalah kegiatan berkeliling area kerja. Dilaksanakan dalam suatu kelompok pada waktu tertentu untuk tujuan memelihara tempat kerja, keamanan dan keselamatan kerja. Dengan fokus perhatian pada perbaikan tempat kerja. Menggunakan teknik berikut:
Jenis pekerjaan yang dilaksanakan memerlukan tindakan segera seperti; kabel yang terkelupas akan membahayakan operator yang bekerja, keadaan pipa bocor yang menggangu kesehatan operator dan pemborosan material, kap lampu yang kotor mengakibatkan cahaya yang redup sehingga menyulitkan kegiatan inspeksi.

2.3.3 Audit 5R
Audit 5R adalah mengevaluasi kondisi saat ini dengan memperhatikan suatu pekerjaan terhadap standar yang ada. Menggunakan teknik berikut:
Sebuah contoh terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung, dengan adanya audit 5R dapat menghilangkan kekacauan di area penyimpanan barang dan meningkatkan sistem penyimpanan serta menjaga ketersediaan barang.

Diagram berikut ini menjelaskan hubungan antara kedua jenis kegiatan tersebut diatas dan menunjukkan penggunaanya secara bersamaan:

Diagram 1 : Kegiatan Patroli 5R dan Audit 5R.

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

2. Pengenalan 5R : 4. Identifikasi Masalah


Gambar 2.4a : Poster Foto Identifikasi Masalah.

Poster ini berukuran A1 (594mm x 841mm), mampu menampung sebanyak 24 foto berukuran 3R (3.5" x 5"). Berfungsi seperti cermin yang memperlihatkan hal yang baik dan yang buruk seperti :
  • Area yang berantakan
  • Barang-barang yang disembunyikan
  • Tanda bahaya dan kebakaran
  • Penyebab penurunan mutu (quality defect)
  • Penyebab berhentinya jalur produksi
  • Process yang menghambat (bottlenecks)
Untuk mendapatkan hasil yang efektif, sebelum pengambilan foto berikutnya hendaknya jadwalkan dan komunikasikan tanggal pengambilan foto berikutnya lebih awal.


Gambar 2.4b : Contoh Foto Identifikasi Masalah.

Keterangan Gambar 2.4b :
  • Foto : Gambar yang memperlihatkan masalah, usahakan posisi masalah yang ingin ditunjukkan berada di tengah-tengah foto.
  • No : Nomer urut foto di dalam poster "Foto Identifikasi Masalah".
  • Tanggal : Saat pemotretan atau saat masalah ditemukan.
  • Penemu : Nama orang atau inisial dari orang yang menemukan masalah di area tersebut.
  • Target : Hasil akhir dari improvement yang ingin dicapai terhadap masalah yang ditemukan.

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

2. Pengenalan 5R : 5. Daftar Area Kritis

Lembar berukuran A4 berupa tabel ini dibuat untuk membantu Leader/Fasilitator Area 5R dalam mengelola improvement yang berada di zona tanggung jawabnya. Tujuannya untuk mempermudah di dalam pengelolaannya dan setiap anggota bisa mengakses informasi perkembangan di AKK-nya (Aktivitas Kelompok Kecil). Lembar Daftar Area Kritis ini dipampang di Papan Informasi Aktivitas 5R.

Gambar 2.5 : Formulir Daftar Area Kritis.

Keterangan Gambar 2.5 :
  • Area : Nama atau nomer identifikasi area 5R.
  • Leader : Nama leader area 5R.
  • No. : Nomer urutan masalah yang ditemukan di area ini.
  • Tanggal : Saat masalah ditemukan atau saat pemotretan.
  • Penemu : Nama orang atau inisial dari orang yang menemukan masalah di area ini.
  • Sub Area : Identifikasi area tanggung jawab sub area 5R, yang seharusnya adalah wilayah tanggung jawab perorangan.
  • Masalahnya Apa? Deskripsi dari masalah yang ditemukan di area ini.
  • Foto No. : Nomer foto atau nomer urutan masalah yang tertulis di poster "Foto Identifikasi Masalah (Area Kritis)", biasanya nomer ini bernomer sama dengan nomer urut di "Daftar Area Kritis".
  • Tindakan : Rencana aktivitas improvement berupa perbaikan atau pencegahan dari masalah yang ditemukan di area ini.
  • Rencana : Tanggal improvement yang direncanakan.
  • Realisasi : Tanggal realisasi dari improvement yang telah direncanakan.
  • KAIZEN : Apabila telah mendapatkan verifikasi dan persetujuan dari Promotor, maka area 5R ini akan diberikan sebuah nomer KAIZEN. Sebaliknya apabila improvement ini bukan KAIZEN, maka tuliskan berupa tanda centang di kolom "Tidak".

    Catatan :
    * Perbaikan adalah tindakan mengembalikan ke kondisi standarnya.
    * Tindakan berupa perbaikan adalah bukan KAIZEN.
    * KAIZEN adalah improvement yang berkesinambungan berupa tindakan PENCEGAHAN, MENYEMPURNAKAN dan IDE atau DISAIN BARU dari yang pernah ada.

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

2. Pengenalan 5R : 6. Visual Fotografi

Gambar 2.6a : Poster Visual Fotografi Proses Penerapan 5R.

Poster ini berukuran A1 (594mm x 841mm), mampu menampung sebanyak 24 foto berukuran 3R (3.5" x 5"). Didalam satu lembar poster ini berguna untuk enam area atau lokasi improvement yang menunjukkan proses perubahan yang berkesinambungan dari waktu ke waktu (evolusi).

Selalu mengambil foto :
  • Dengan menggunakan kamera yang sama
  • Dari posisi yang sama
  • Sasaran bidik kepada obyek yang sama
Untuk mendapatkan hasil yang efektif, sebelum pengambilan foto berikutnya hendaknya jadwalkan dan komunikasikan tanggal pengambilan foto berikutnya lebih awal.


Gambar 2.6b : Contoh Visual Fotografi Tunggal.

Gambar 2.6c : Contoh Visual Fotografi Lanjutan.

Keterangan Gambar 2.6b dan 2.6c :
  • Foto : Gambar berurutan yang memperlihatkan masalah dari masa ke masa dengan posisi pemotretan yang sama.
  • Audit Ke : Nomer urut tahapan audit 5R atau patroli 5R.
  • Foto No. : Nomer foto atau nomer urutan masalah yang tertulis di poster "Foto Identifikasi Masalah (Area Kritis)".
  • Tanggal : Saat pemotretan atau saat masalah ditemukan.
  • Target : Rencana tanggal pemotretan berikutnya yang telah disepakati antara penemu dengan penanggung jawab area 5R.
  • Nilai Evaluasi : Nilai apresiasi dari penemu terhadap gambar yang ditampilkan.
  • Komentar : Uraian kalimat berupa narasi yang diberikan oleh penemu terhadap gambar yang ditampilkan.

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

2. Pengenalan 5R : 7. Informasi Aktivitas 5R


Informasi aktivitas 5R ini biasanya menggunakan media papan atau dinding sebagai sarananya. Di beberapa perusahaan sudah menggunakan monitor layar besar berupa LCD (Liquid Crystal Display) untuk memberikan informasi secara dinamis dan intertaktif. Berfungsi sebagai pemandu visual misalnya apa yang sedang yang terjadi terhadap kemajuan tempat kerja. Seperti yang Anda dapat lihat dari contoh berikut ini, informasi dipertunjukkan dengan jelas dan mudah dipahami. Membantu kelompok fokus pada tujuan dan memantau kemajuan yang sedang mereka lakukan. Memberikan dorongan yang berisi beberapa informasi atau seluruhnya, dijabarkan sebagai berikut :
  • Nama kelompok dan nama-nama anggota kelompok, berikut dengan foto dan ketua kelompoknya.
  • Kebijakan perusahaan dan pernyataan misi atau komitmen dari manajemen.
  • Hasil yang sedang dicapai oleh aktivitas kelompok.
  • Kondisi saat ini dan penyebabnya.
  • Tindakan-tindakan yang merujuk kepada penyebab dan akibatnya terhadap hasil kelompok yang telah dijalankan.
  • Contoh dari improvement yang telah diterapkan di kelompok maupun perusahaan (standar).
  • Catatan berupa target yang telah dicapai, permasalahan yang masih ada dan rencana tindakan untuk memecahkannya.
  • Contoh "Carik Ringkas" atau 'Label Merah'.
  • Lembar kerja 5R dan kriteria audit 5R.
  • Foto-foto sebelum dan sesudah improvement.

Informasi aktivitas 5R ini dapat digunakan sebagai lokasi pertemuan kelompok untuk mempromosikan semangat, pemahaman dan kerjasama kelompok karena informasi-informasi yang menjelaskan situasi yang terjadi saat ini. Harus selamanya dipertunjukkan di area pertemuan kelompok dan dipastikan bahwa informasi-informasi yang ada selalu diperbaharui secara rutin serta dalam keadaan bersih dan teratur.

Contoh Papan Informasi Aktivitas 5R

Gambar 2.7a : Contoh Formasi Papan Aktivitas 5R.

Gambar 2.7b : Contoh Papan Aktivitas 5R.

Gambar 2.7c : Contoh Aplikasi Papan Aktivitas 5R.

Gambar 2.7d : Contoh Lokasi Penempatan Papan Aktivitas 5R.

Gambar 2.7e : Contoh Informasi Aktivitas 5R dengan Visual Fotografi.

Cakrawijaya 5R - July 31, 2009

3. ringkaS


ringkaS adalah hanya item-item yang diperlukan saja yang berada di area kerja dan jumlahnya tidak berlebihan.

Sasaran : Menyingkirkan semua barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja kemudian memformulasikan kebijakan untuk mencegah masalah pada sumbernya
Kunci : Label Merah
TPS : Tempat Penyimpanan Sementara
Standar ringkaS

ringkaS merupakan tahapan kegiatan yang paling menentukan dan tidak mudah dalam implementasinya. Salah satu kunci keberhasilan penerapan 5R di dalam menjadikan 5R sebagai budaya kerja perusahaan ada di langkah ini. 60% alokasi waktu kegiatan penerapan 5R di tempat kerja ada di langkah ini. Langkah berikutnya tidak akan menjadi efektif apabila di langkah ringkaS ini tidak berhasil dilaksanakan hingga menghasilkan Standar ringkaS.

Berikut adalah beberapa contoh yang menghambat di dalam tahapan ringkaS sehingga penerapan ini tidak berhasil dengan baik :
  • Tidak mampu membedakan item-item apa yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan.
  • Tidak mampu memutuskan barang-barang yang harus disingkirkan dari area kerja, sehingga item yang berstatus ragu-ragu lebih banyak daripada item yang sebenarnya diperlukan.
  • Mental "Nanti kalau..." dimana selalu melebih-lebihkan ("lebay") apa saja yang perlu dipesan, disimpan maupun dalam menghasilkan sesuatu.
  • Trauma di masa lalu karena pada suatu saat pernah disingkirkan ternyata masih diperlukan di kemudian hari.
  • Adanya rasa sayang atau tingkat keterikatan emosional yang tinggi terhadap barang yang tidak diperlukan.
  • Terlampau lama dalam meng-eksekusi item-item yang tidak diperlukan karena masih mengharapkan keuntungan dari hasil penjualan item-item tersebut.

“Most people are prisoners, thinking only about the future or living in the past. They are not in the present, and the present is where everything begins.” - Carlos Santana

Agar kegiatan ringkaS ini menjadi lebih efektif dalam penerapannya, maka program dibuat menjadi tiga tahapan sebagai berikut:
  1. Penerapan ringkaS, kegiatan ini diselenggarakan di tempat kerja yang belum pernah melakukan pemilahan terhadap item-item yang ada. Kegiatan memberdayakan setiap karyawan untuk turut menetapkan Apa dan Berapa banyak barang yang disimpan di area kerjanya.
  2. Perawatan ringkaS, STANDAR ringkaS diciptakan di dalam tahapan ini dan kegiatan audit mandiri serta kegiatan perbaikan tempat kerja mengembalikan ke kondisi standarnya.
  3. Pemantapan ringkaS, Disiplin Diri dari setiap karyawan dalam menjalankan KAIZEN ringkaS secara berkesinambungan menuju ke Organisasi yang lebih ramping. Tidak hanya menyingkirkan item-item barang yang tidak diperlukan saja, tetapi juga sudah memulai fokus eliminasi kepada aktivitas tidak bernilai tambah, prosedur kerja yang menghambat kelancaran proses dan birokrasi juga menjadi sasaran eliminasi.
Alat-alat bantu dan proses penerapan di ketiga tahapan kegiatan ringkaS bisa dilihat pada diagram aliran berikut ini :
Diagram 3 : Diagram Aliran Proses ringkaS.

Gambar 3 : Rencana Penerapan ringkaS.

Pada saat memulai penerapan ringkaS, sambil menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan, juga melakukan pembersihan awal terhadap akumulasi debu dan kotoran yang melekat di sekitarnya. Namun pembersihan awal ini bukanlah pembersihan menyeluruh yang akan dilaksanakan di dalam penerapan RESIK.


- Berbagai Video ringkaS -


"Intinya adalah, jika Anda tidak menggunakannya atau membutuhkannya, itu berantakan, harus pergi dan berantakan itu tidak lebih dari keputusan yang ditunda"

Cakrawijaya 5R - July 30, 2009

3.1. Penerapan ringkaS


PENERAPAN ringkaS adalah kegiatan membedakan antara item-item yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, dan memusnahkan item-item yang tidak diperlukan. Aktivitas utamanya adalah menyingkirkan semua item-item yang tidak diperlukan dari tempat kerja serta memformulasikan kebijakan untuk mencegah masalah di sumbernya.

Sasaran dari PENERAPAN ringkaS ini adalah :
  • Mendidik Karyawan agar mampu bertindak tepat dan tegas dalam mengambil keputusan kemudian menyingkirkan item-item yang tidak diperlukan dari area kerja.
  • Mengklasifikasikan item-item berdasarkan jenisnya (Inventaris - Persediaan - Arsip).
  • Melakukan tindakan eliminasi di sumbernya.
Langkah awal di dalam tahapan PENERAPAN ringkaS ini adalah mengklasifikasikan item-item yang ada berdasarkan jenisnya :
  • Inventaris, barang-barang yang digunakan dengan masa pakai/usia lebih dari 6 bulan.
    • Mesin, Meja, Kursi, dll.
  • Persediaan, barang-barang yang disimpan/digunakan dengan masa pakai/usia kurang dari 6 bulan.
    • Bahan Baku, Barang dalam proses, Barang jadi, dll.
  • Arsip, sekumpulan informasi yang tersimpan dalam media perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak/elektronik (software) yang digunakan untuk pekerjaan.
    • Laporan, Rujukan, Sampel/Contoh Produk, Compact Disc (CD), dll.
Diagram 3.1.1 : Diagram Aliran Proses ringkaS.

Diagram 3.1.2 : Diagram Klasifikasi Penerapan ringkaS.

- Contoh Me-ringkaS di Laci Meja Kerja Anda -

Pembahasan PENERAPAN ringkaS lebih lanjut :
    3.1.1 Label Merah
    3.1.2 TPS : Tempat Penyimpanan Sementara
    3.1.3a Inventaris
    3.1.3b Persediaan
    3.1.3c Arsip
    3.1.4 BAP : Berita Acara Pemusnahan
3.2. PERAWATAN ringkaS
3.3. PEMANTAPAN ringkaS

Cakrawijaya 5R - July 30, 2009

W e l c o m e !

"Terima kasih, Anda telah berada di beranda rumah Shopfloor Improvement Specialist , disinilah tempat berbagi pengetahuan & pengala...