5. Persediaan (Inventory)
Pelanggan tidak mementingkan persediaan, tetapi pengiriman.
Barang dalam proses (WIP, Work In Process) secara langsung adalah akibat dari produksi yang berlebihan dan menunggu. Kelebihan persediaan cenderung menyembunyikan masalah di dalam pabrik yang seharusnya dikenali dan diperbaiki untuk meningkatkan kinerja operasionalnya. Bertambahnya persediaan meningkatkan lead-time, menggunakan luas lantai produktif, identifikasi masalah menjadi tertunda, dan menghalangi komunikasi. Dengan menciptakan aliran langsung dari proses ke proses di banyak industri manufaktur, telah meningkatkan mutu pelayanannya kepada pelanggan, menghapuskan persediaan dalam proses serta menghemat biaya produksi.
Kegemukan juga merupakan bentuk dari kelebihan persediaan.
5.1 Penyebab dari persediaan
- Hilir
- Permintaan tidak terpercaya
- Permintaan tidak menentu
- Perkiraan (forecast) buruk
- Informasi pasar buruk
- Proses
- Lead time produksi panjang
- Waktu set up lama
- Frekuensi kerusakan mesin tinggi
- Defect tinggi
- Absensi / turnover tinggi
- Kapasitas peralatan tidak seimbang
- Hulu
- Pemasok tidak terpercaya
- Lead time panjang
- Harga tdk stabil
- Biaya penanganan tinggi
- Tambahan area penyimpanan
- Biaya bunga
- Keruwetan sistim telusur
- Tambahan rework, menyembunyikan masalah sebenarnya
- Administrasi dan dokumen-dokumen
- Aliran informasi tidak lancar
- Biaya pembuangan tinggi
- Material atau lahan tidak terpakai
- Sulit mengelola material FIFO (First In First Out)
- Banyak persediaan berada di rak dan lantai
- Rak dan penempatan produk di lantai banyak menggunakan luas area kerja
- Persediaan yang menghalangi jalan
- Barang dalam proses menumpuk dari proses yang individual
- Barang dalam proses menumpuk diantara operator
- Barang dalam proses menumpuk diantara proses
- Sulit untuk mendeteksi jumlah barang sedang dalam proses
- Line balancing
- Produksi 'one-piece-flow'
- Work Standard
- Menurunkan waktu set-up mesin / changeover - SMED
- Membina para pemasok