Pendahuluan
KAIZEN adalah kegiatan sehari-hari yang sederhana bertujuan untuk melampaui peningkatan produktifitas. Juga merupakan sebuah proses apabila dilakukan dengan benar akan “memanusiawikan” tempat kerja, mengurangi beban kerja yang berlebihan (“MURI”), dan mengajarkan orang untuk melakukan percobaan dalam pekerjaannya dengan menggunakan metode-metode ilmiah dan bagaimana belajar mengenali serta mengurangi
pemborosan (“MUDA”) dalam proses kerjanya.
The starting point for improvement is to recognize the need.
Setiap Karyawan di semua level di dalam organisasinya dapat berpartisipasi dalam KAIZEN, mulai dari pucuk pimpinan hingga ke level bawah, begitu pula hal yang sama apabila ada kesesuaian diterapkan bersama pihak ketiga. Format KAIZEN dapat berupa perseorangan, sistim saran, kelompok kecil, atau kelompok besar.
Kaizen means ongoing improvement involving everybody, without spending much money.
Di Toyota dalam memajukan produktifitas dan lingkungan kerjanya, biasanya sebuah perbaikan lokal dilakukan di dalam wilayah atau area kerjanya sendiri dan melibatkan kelompok kecil. Dalam menjalankan proses KAIZENnya, kelompok ini seringkali dibina oleh seorang Supervisor lini, kadang-kadang bahkan hal ini merupakan peran yang penting dari seorang Supervisor lini.
You can't do Kaizen just once or twice and expect immediate results. You have to be in it for the long haul.
KAIZEN di Toyota biasanya menyampaikan perbaikan-perbaikan kecil, budaya untuk terus menerus melakukan perbaikan kecil dan standarisasi berdampak besar dalam menghasilkan berbagai macam bentuk peningkatan produktifitas. Oleh karenanya istilah “KAIZEN” dapat diterjemahkan menjadi: “melakukan improvement yang berkesinambungan”.
Where there is no Standard there can be no Kaizen.
KAIZEN (改善) di TOYOTA.
Filosofi ini berbeda dengan program perbaikan melalui cara “memerintah-dan-mengendalikan” yang dilakukan di pertengahan abad ke-20. Metodologi KAIZEN mencakup membuat perubahan dan memonitor hasilnya, kemudian menyesuaikannya. Skala besar perencanaan dan penjadwalan proyek yang panjang digantikan oleh langkah-langkah percobaan yang lebih kecil, dengan cepat akan beradaptasi menjadi saran perbaikan baru.
Makna yang sebenarnya
Karakter kanji asli dari kata ini adalah: 改善.
Dalam bahasa Jepang dilafalkan menjadi "KAIZEN" (Dibaca Kayzëng), yang artinya "KAI" (改) = "perubahan" atau "kegiatan untuk memperbaiki" dan "ZEN" (善) = "baik".
Dalam bahasa Mandarin dilafalkan “Gai Shan” artinya "perubahan ke arah yang lebih baik" atau "memajukan". "Gai" (改) = "perubahan" atau "kegiatan memperbaiki" dan "Shan" (å–„) = "baik" atau "keuntungan" kata ini lebih berhubungan dengan ajaran Tao atau filosofi Budha, dimana definisinya adalah tindakan yang ‘bermanfaat’ bagi masyarakat atas kepentingan pribadi. Makna yang sebenarnya dari ‘bermanfaat’ ini harus dapat bertahan sepanjang masa, dengan kata lain ‘Shan’ (å–„) = tindakan yang sangat bermanfaat bagi pihak lain.
"KAIZEN adalah suatu antusiasme atau jiwa untuk terus menerus membuat lebih baik dari apa yang telah dicapai. Bersifat 'small steps' dan 'low cost' serta merupakan ‘Long Term Improvement’ yang berkesinambungan".
Definisi KAIZEN (改善) oleh Masaaki Imai.
Sejarah
Di Jepang pada masa pemulihan setelah perang dunia kedua kira-kira pada pertengahan tahun 50-an, secara bersama-sama diterapkan pertama kalinya oleh beberapa perusahaan termasuk Toyota. Pada saat ini hampir di seluruh perusahaan sukses lainnya yang sukses disana juga menerapkan konsep KAIZEN. Diperkenalkan di Indonesia oleh Masaaki Imai pada tahun 1986 di Toyota Astra Motor. Disebarluaskan penerapannya melalui
KAIZEN Institute of Japan di Amerika, Eropa dan Asia.
Kaizen is the means to achieve a corporate strategy, not the strategy.