2. Menunggu (Waiting)
Setiap saat barang-barang tidak berpindah atau tidak diolah maka terjadilah pemborosan menunggu.
Pada umumnya lebih dari 99% produk dengan cara pengolahan batch tradisional dan antrian material siap proses menghabiskan banyak waktu menunggu untuk diolah. Kebanyakan lead-time dari produk adalah menunggu proses berikutnya, ini biasanya karena aliran material yang buruk, waktu pengolahan produksi yang terlalu lama, dan jarak antara proses kerja satu ke yang lainnya terlalu jauh. Menghubungkan antar proses agar pasokan secara langsung ke dalam proses berikutnya secara dramatis akan mengurangi waktu tunggu.
Di setiap persimpangan jalan dan lintasan kereta api selalu ada yang harus menunggu.
2.1 Penyebab dari pemborosan menunggu
- Beban kerja yang tidak merata
- Perawatan yang tidak terencana
- Waktu proses set-up yang panjang
- Penggunaan yang salah dari peralatan yang otomatis
- Masalah Mutu
- Penjadwalan yang tidak merata (Leveled)
- Layout yang tidak efektif
- Spesialisasi
- Keputusan manajemen
- Lead time yang lama
- Produktivitas rendah
- Efektivitas rendah
- Efisiensi rendah
- Biaya operasional tinggi
- Operator yang kelelahan
- Error, operator melakukan kekeliruan
- Tunggu komponen dari proses sebelumnya
- Tunggu karena mesinnya sedang beroperasi
- Tunggu karena kehilangan sesuatu
- Tunggu karena proses yang tidak seimbang
- Tunggu karena tidak sesuai dengan rencana
- Tunggu karena tidak sesuai dengan instruksi kerja
- Tunggu karena operator tidak hadir
- Tunggu karena kebanyakan operator (lebih dari dua orang), menggangur
- Tunggu karena sedang dalam proses inspeksi
- Tunggu keputusan atau tunggu informasi
- Multiskill, operator dengan banyak kemampuan
- Perencanaan dan penjadwalan
- Menyeimbangkan atau meratakan beban kerja
- Derap produksi sesuai dengan permintaan Pelanggan - "Takt Time"
- Preventive maintenance dan perawatan mandiri oleh operator
- Work Standard